diambil dari profil picture twitter @b2windonesia
Saya bukan benci dengan motor, saya hanya benci dengan
prilaku pengendara motor yang suka seenaknya di jalanan. Pasti anda berpikir
“Ah kan ga semua pengendara motor seperti itu...”. Dulu juga saya pengendara
motor. Dulu juga saya berpikir seperti itu. Tapi coba kita berhenti sejenak,
dan melihat lagi dengan jujur kedalam hati kita. Apakah benar masih seperti
itu?
Saya merasa menjadi minoritas pada saat saya mematuhi aturan
lalu lintas, mulai dari dikloaksonin, dimaki, ditabrak, disenggol dan masih
banyak lagi. Kalau ditekan seperti itu terus-menerus lama-kelamaan seseorang
akan berubah juga. Sebelum saya terpengaruh dan berubah, saya mengambil langkah
drastis. Saya memilih untuk naik sepeda.
Sekedar info, ini diambil dari http://www.worldlifeexpectancy.com/country-health-profile/indonesia. Kematian akibat kecelakaan kendaraan bermotor mencapai
48,074 pertahunnya (data tahun 2010) yang artinya 134 orang meninggal
perharinya akibat kecelakaan bermotor, dan menurut Prof. Dr. Danang Parikesit,
Senior Researcher Transport Planning And Financing Universitas Gajah Mada (UGM)
Yogyakarta, di http://www.jddc-online.com/?p=51
70 persennya adalah akibat sepeda motor.
Menurut saya ini sudah parah. Harus ada suatu perubahan,
harus ada tindakan yang tegas, harus ada suatu terobosan. Jika dibiarkan ini
hanya akan memperparah. Aturan sudah ada hanya saja pelaksanaannya yang belum tegas.
No comments:
Post a Comment