Saturday, November 03, 2012

Bagaimana kalau motor dilarang?


diambil dari profil picture twitter @b2windonesia

Saya bukan benci dengan motor, saya hanya benci dengan prilaku pengendara motor yang suka seenaknya di jalanan. Pasti anda berpikir “Ah kan ga semua pengendara motor seperti itu...”. Dulu juga saya pengendara motor. Dulu juga saya berpikir seperti itu. Tapi coba kita berhenti sejenak, dan melihat lagi dengan jujur kedalam hati kita. Apakah benar masih seperti itu?

Saya merasa menjadi minoritas pada saat saya mematuhi aturan lalu lintas, mulai dari dikloaksonin, dimaki, ditabrak, disenggol dan masih banyak lagi. Kalau ditekan seperti itu terus-menerus lama-kelamaan seseorang akan berubah juga. Sebelum saya terpengaruh dan berubah, saya mengambil langkah drastis. Saya memilih untuk naik sepeda.

Sekedar info, ini diambil dari http://www.worldlifeexpectancy.com/country-health-profile/indonesia. Kematian akibat kecelakaan kendaraan bermotor mencapai 48,074 pertahunnya (data tahun 2010) yang artinya 134 orang meninggal perharinya akibat kecelakaan bermotor, dan menurut Prof. Dr. Danang Parikesit, Senior Researcher Transport Planning And Financing Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, di http://www.jddc-online.com/?p=51 70 persennya adalah akibat sepeda motor.

Menurut saya ini sudah parah. Harus ada suatu perubahan, harus ada tindakan yang tegas, harus ada suatu terobosan. Jika dibiarkan ini hanya akan memperparah. Aturan sudah ada hanya saja pelaksanaannya yang belum tegas.

No comments:

Post a Comment