Saturday, November 03, 2012

Zakat dan Kepedulian


Munurut blog ini http://www.wahyu-winoto.com/2011/09/zakat-dalam-konteks-agama-dan.html, salah satu hikmah dari berzakat adalah mewujudukan solidaritas sosial, rasa kemanusian dan keadilan, ukhuwah islamiyah, persatuan ummat, dan pengikat batin antara yang kaya dengan yang miskin.

Dengan makin maraknya lembaga-lembaga zakat, memudahkan kita dalam berzakat. Mau zakat sekarang tinggal transfer. Namun saya menjadi bingung dimana letak kepeduliannya? Solidaritasnya? Rasa kemanusiaanya? Saya khawatir malah yang timbul ketidak-pedulian. Malah saya khawatir akan menumbuhkan pikiran-pikiran seperti ini, “Pokoknya saya sudah transfer, saya sudah berzakat, sudah membersihkan harta saya”, “Tidak peduli sama lembaga zakat mau dipake apa?”, malah kalau sudah parah bisa seperti ini “Zakat nih ribet amat transfer-transfet tiap bulan/tahun, saya bikin standing-instruction aja tiap bulan/tahun langsung diautodebet dari rekening saya”. Jadi hilang kepeduliannya, yang ada malahan keangkuhan.

Namun di sisi lain, sangat tidak dianjurkan untuk melakukan pembagian zakat sendirian. Seringkali malah mengakibatkan kerusuhan yang pernah dalam beberapa kasus bahkan hingga meregut korban jiwa.

Jadi bagaimanakah sebaiknya?

No comments:

Post a Comment