Sunday, September 18, 2016

Camping VII : Cidahu

Pemandangan Pagi Hari disekitar Perkemahan Cidahu


Bumi Perkemahan Cidahu seperti namanya terletak di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat Indonesia. Tepatnya terletak disebelah selatan kaki Gunung Salak, termasuk kedalam kawasan Taman Nasional Halimun Salak.


Lokasi Perkemahan Cidahu


Untuk menuju lokasi perkemahan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi dari Jakarta selama 2 – 3 jam tergantung keadaan lalulintas saat itu.

Joglo - Cidahu


Ada beberapa jalan alternatif yang bisa dicoba diantaranya melewati bogor menyusuri pinggiran lereng gunung salak dari Loji hingga ke Cidahu. Walau jalur ini relatif sepi, namun sebagian jalanya sempit dan terdapat jalan rusak yang sangat parah karena sering dilalui truk-truk pasir dan batu dan juga banyak cabang yang seringkali membingungkan. Sementara untuk jalur biasa yaitu melewati tol jagorawi dan keluar di ciawi mengarah ke sukabumi, nantinya akan sedikit terhambat macet saat melewati Pasar Cicurug.

Di sekitar lokasi ini ada banyak lokasi perkemahan dengan bermacam-macam fasilitasnya yang beragam. Beberapa diantaranya adalah Perkemahan Batu Tapak, Camp Bravo, Perkemahan Cangkuang, dan Agathis Camp. Tempat kami berkemah kali ini adalah Perkemahan Cangkuang milik Dinas Perhutanan. Walau terkesan sederhana namun jangan khawatir, ditempat ini beberapa warung juga telah menyediakan mck dan mushola yang layak dan bersih untuk digunakan. Lokasi mendirikan tenda juga cukup dekat dengan parkiran mobil.

Disini anda tidak perlu khawatir akan kehabisan tempat untuk mendirikan tenda walaupun disaat weekend karena Perkemahan Cangkuang ini sangatlah luas. Mungkin luasnya sama atau bahkan lebih luas dari Perkemahan Cibodas namun tanpa danau. Bisa anda bayangkan betapa luasnya tempat perkemahan ini. Saking luasnya tempat perkemahan ini dibagi ke dalam beberapa blok-blok perkemahan. Di setiap bloknya terdapat warung-warung yang juga menyediakan MCK yang bersih dan terawat didekatnya. Bahkan beberapa warung juga menyediakan Mushola untuk sholat berjamaah dan saung-saung untuk tempat istirahat atau menginap bagi yang tidak membawa tenda.

Gerbang Kawasan Konservasi Taman Nasional Halimun Salak (foto:duniaoutbound.com)


Pos Dinas Perhutanan (foto:duniaoutbound.com)


Mulai dari pintu masuk perkemahan (Pos Dinas Perhutanan) hingga pintu masuk jalur pendakian Gunung Salak anda bisa melihat-lihat terlebih dahulu blok-blok perkemahan disebelah kanan-kiri dari jalan. Anda bebas memilih di manapun yang anda suka selama belum ada yang menggunakan. Pada saat kami berkemah disini (3 - 4 September 2016) setidaknya terdapat dua organisasi sekolahan dan satu partai politik sedang melakukan kaderisasi serta beberapa keluarga dan komunitas lain yang juga sedang berkemah disini namun kami masih dapat menemukan tempat yang sangat sepi tanpa ada tenda lain disekitar kami. Serasa tempat ini milik kami sendiri. Hehehe...

Yang paling mengejutkan adalah biaya untuk berkemah disini cukup murah jika dibandingkan tempat perkemahan lainnya. Untuk berkemah dua hari satu malam hanya dikenai biaya sebesar Rp 15.000,- per orang dan biaya parkir mobil sebesar Rp 10.000,- per mobil. Total kami bertiga plus parkir mobil menjadi Rp 55.000,- saja. Adapun biaya lain yang perlu anda siapkan adalah biaya penggunaan MCK. Untuk setiap kali penggunaan MCK dipatok dengan harga Rp 2.000,-. MCK ini terletak berdekatan dengan warung-warung yang ada. MCK ini dibangun oleh pengelola warung.

Tiket Masuk


Lokasi perkemahan yang cukup luas membuat tempat ini seakan tidak ada habis-habisnya untuk di jelajahi. Namun jika anda berencana menginap lebih lama anda bisa mencoba trekking ke Curug atau Kawah Ratu atau sekalian ke Puncak 1 Gunung Salak. Namun untuk ke tempat-tempat tersebut ada baiknya anda mempersiapkan diri terlebih dahulu baik fisik maupun peralatan anda.

Selamat Mencoba!

Foto-foto :

16 comments:

  1. belum pernah nyoba yang cidahu,,,malah bablas ke pondok halimun,,, nice blog om

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pondok Halimun seru juga Om. Sepanjang jalan Gunung Bunder banyak curug dan camping ground yang asik. Terima kasih sudah mampir.

      Delete
  2. thank you for the info. do you have their contact number?

    ReplyDelete
    Replies
    1. I am sorry for the late reply. Currently I dont have their number. If your concern is about the availability, I dont think you have to worry about that. The cidahu camping ground is the most spacious camping ground I have ever camp.

      But If you are looking for the best spot close to the edge of the cliff, you should come early. That spot is favourite spot.

      Delete
    2. Kalau ingin ke camping ground cidahu bisa melalui saya atau lihat di http://bumiperkemahanblok3a.blogspot.com/2018/08/about.html

      Maaf min

      Delete
  3. Keren materinya gan. Cidahu tempat jambore saya dulu, abis liat tulisan agan jadi pengen lg ksana. Sbnrynya dr dulu pgn camping ceria,tp ga pernah kejadian,hehe. Btw di share juga dong gan peralatan apa aja yg biasa dibawa trus kenapa waktu itu tenda bisa kemasukan air?bolong atau emang material tendanya ga mumpuni. Tks gan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Om sudah mampir. Peralatan yang digunakan hanya peralatan standar biasa Om. Tenda, peralatan masak (trangia dan spirtus), peralatan tidur seperti sleep bag dan matras untuk anak dan isteri saya, sementara saya sendiri tidur di hammock bernaungkan flysheet. Saat camp disni tidak kemasukan air Om. Klo butuh lebih rinci lagi boleh Om ditanyain yang bagian mana. Akan saya coba share pengalaman saya. Terima kasih.

      Delete
    2. kalau yang dimaksud dengan kemasukan air yang disini Om http://farcantes.blogspot.co.id/2016/04/camping-iv-gunung-bunder-again-another.html ini oleh karena intensitas hujan yang tinggi ditambah kualitas tenda yang kurang baik. samping tenda sobek dan bawah tenda coatingnya sudah lepas sepertinya. rembes dari samping masih bisa diakali dengan memposisikan tenda terhadap flysheet. sedangkan rembesan dari bawah menggunakan handuk untuk menahan laju rembesan. But over all seru kok Om jadi banyak belajar. salah satunya yang paling penting jadi belajar pemilihan camp site agar tidak di jalur air.

      Delete
    3. Makasih udah dibales gan. omong2 spiritus,kemping pertamanya pake greenflame,kenapa itu spiritus gan?ga mau nyala apa gimana gan?

      Delete
    4. Green flame nyala, tapi apinya kecil banget, ga besar. uapnya lambat. sebenarnya mekanisme kompor spirtus itu mengandalkan tekanan uapnya (dari panasnya sendiri) sehingga tercipta api yg berwarna biru. dengan api bertekanan spt itu masak menjadi lebih cepat. sementara jika api terlalu kecil kalah sama suhu diluar yang lumayan dingin. sehingga masak apapun waktu itu ga mateng-mateng. untuk masak air sampe mendidih aja lama banget. sementara kapasitas spirtus di kompor terbatas sehingga harus refil2 terus.

      Delete
    5. belakangan saya nyoba pake gas, masak jadi lebih cepat. masak air yg biasanya perlu waktu 7 menit hingga mendidih di wadah dan volume yg sama dengan kompor gas hanya butuh waktu 3 menit. saya pake kompor gas kecil yang diattach diatas gas canister 230 gr.

      Delete
    6. Waduh,gimana masak nasi ya gan,hehe.oke gan tks ya

      Delete
  4. Maaf min numpang kasih info

    Silahkan menghubungi saya atau lihat di
    http://bumiperkemahanblok3a.blogspot.com/2018/08/about.html

    ReplyDelete
  5. Halo, ini tuh di taman nasionalnya ya gan? Kemarin camping di blok mana? Kami juga baru camping di sana, tapi di blok Kancil.

    ReplyDelete