Saturday, November 17, 2012

Negara Tukang Palak




Tidak heran betapa bar-barnya prilaku orang-orang Indonesia, kalo elite-elite diatasnya saling tikam dan saling menjatuhkan antar lembaga. Badan yang telah dibangun bertahun-tahun, bersama-sama, dengan penuh usaha, dapat dijatuhkan begitu saja dalam semalam, hanya karena tuntutan segelintir orang yang bahkan tidak mengerti bagaimana bisnis ini dijalankan.

Ada permainan saling menghasut, dan memfitnah didalamnya, pembubaran semena-mena, suatu langkah buta, tanpa ada solusi yang jelas kedepannya.Terlepas dari ini benar atau tidak saya lebih mempertanyakan langkah selanjutnya terus bagaimana? Apa kedepannya? Tampak sekali tidak ada persiapan yang matang yang ada hanya penghukuman. Entah apa semua motif dibelakang ini.

Kalian menghasut rakyat menimbulkan kebencian, dan yes kalian berhasil, sekarang bermunculan pengamat perminyakan yang bahkan tidak mengerti apa bedanya BPMigas, BPHMigas dan Ditjen Migas. Orang-orang yang saya pikir dulu hebat ternyata cuma flamer yang ga tahu apa yang dia omongin. Jadi tampak terlihat jelas betapa shallownya mereka. Setidaknya itu salah satu hal positif yang saya rasakan. Semuanya jadi terlihat jelas sekarang.

Kalo memang badan itu bersalah, badan itu dibawah pemerintahan SBY, bukankah harusnya dialah yang paling bertanggung jawab pada strategi-strategi yang diambil dari lembaga-lembaga dibawah kekuasaanya? kenapa bukan dia yang kalian pertanyakan?

Tidak bisakah kita akur dan saling bekerjasama daripada saling menikam dan saling menjatuhkan? Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. Pertamina, PSC Asing dan BPMigas. Nah saya bingung ormas-ormas ini mewakili siapa?

Selanjutnya apa? Dibikin badan baru? Apa bedanya? Apa besok-besok badan tersebut tidak akan dibubarkan lagi? Saya cuma rakyat yang kebingungan berada ditengah-tengah permainan polotik. Hanya sebuah bidak tak bermakna.

Saya jadi ingat sekelompok preman lahan parkir yang ga kebagian jatah parkir karena dibangun parkiran baru oleh pengelola gedung, jadi dia proteslah mall tersebut dengan berbagai alasan.

Daripada membubarkan lembaganya (yang belum tentu juga yang menggantikan akan lebih baik), kenapa ga rubah aja sistemnya. Ambil bagian untuk negara dari Gross Revenue. Sehingga tidak ada lagi tuh pengawasan terhadap cost recovery. Sehingga lembaga yang baru nanti akan lebih fokus memikirkan strategi migas indonesia kedepannya. Tidak lagi diribetkan dengan bermacam form BS-BS itu. Kalo investor asing  ga berani invest, atau malah cabut dari sini, kan masih ada Pertamina, yang katanya sudah siap mentake over semua wilayah operasi tersebut. Pertamina yang katanya ga kebagian blok di negeri sendiri dan sudah dapat puluhan blok di luar negeri. Sudah jagolah yah, kan sudah go international.

Tapi sayangnya saya belum melihat kegiatan eksplorasinya di blok-blok baru (mungkin saya yang kuper). Yang saya lihat kalo ga membangunkan kembali lapangan-lapangan lama ya akusisi lapangan yang udah ada. Yang produksinya langsung drop setelah diakusisi. Pasti mau bilang “kan dapat sisaan, wajarlah kalo langsung depleted”. Yah ga secepat itu juga kali. Ingat kawan, tanpa eksplorasi reserve kita PASTI akan habis.

Ah sudahlah, apalah kami ini hanya rakyat kecil, bidak percaturan politik negara. Apapun yang kalian lakukan kami akan selalu jadi korban.

Tuesday, November 13, 2012

Bike to Work dan Goggle V


Tiga tahun yang lalu saya memandang para pekerja bersepeda ini dengan sebelah mata. Masih teringat saya sering melihat @misterphai lewat halte dengan mendorong sepeda lipat miliknya setiap paginya berbarengan dengan saya yang abis dari parkiran motor. Atau melihat para b2w’ers yang lewat depan saya saat saya nungguin martabak mateng di martabak 999 joglo malam hari.

Kesan saya saat itu "lucu amat yah apparelnya, seperti Goggle V gitu, pake helm, pake sarung tangan, pake jersey, celana ketat, kaca mata, masker, siap jadi super hero". Jauh dari bayangan saya tentang orang kerja kantoran.

Namun kini malah saya yang setiap hari seperti itu terus. Kualat! Wkwkwkwkwk….


Tuesday, November 06, 2012

Sampah dan Laut Kita



https://vimeo.com/52915119

Bukankah sesuatu yang mengerikan jika kita melihat betapa dekatnya sampah dengan sesuatu yang indah. Hal ini tampak sekali di Pantai Sengigi.

Walaupun dari permukaan tampak seperti pantai biasa saja dan cenderung tidak menarik, namun sebenarnya di kedalamannya memiliki beragam ikan hias. Terumbu yang indah sudah jarang bisa terlihat karena semuanya telah mati, kecuali yang cukup jauh dari garis pantai.

Namun dekat, hanya beberapa meter saja dari garis pantai sengigi ini sebenarnya masih dapat dengan mudah kita temukan beragam ikan hias, salah satunya seperti yang terlihat di bagian awal video di atas.

Sangat disayangkan orang-orang yang tidak mengerti atau tidak dapat melihat keindahan ini, menyia-nyiakan semua keindahan itu dengan membuang sampah ke laut. Dan sampah ini begitu banyak hingga mendominasi habitat ikan laut ini (terlihat dibagian akhir video). Banyaknya sampah yang bertebaran ini sangat mengerikan, membuat saya merinding saat melewatinya.

Ntah sampai berapa lama ikan-ikan ini dapat bertahan. Saya ga yakin beberapa tahun ke depan masih dapat melihat kembali ikan-ikan hias ini.

PLEASE, STOP BUANG SAMPAH KE LAUT!


Waktu yang dibutuhkan untuk sampah terurai

Kepiting, Pantai Sengigi, Sheraton Hotel.

Pantai Sengigi, Sheraton.

Nudi Branch di Pantai Sengigi, Sheraton.



Sunday, November 04, 2012

Kangen Pantai


Hanya ada aku, angin sepoi dan ombak, terbenam masuk ke dalam hummock,
Terpejam melintasi detik demi detiknya berlalu sangat lambat, lambat sekali,
Seakan jarum detik ini terhenti untuk sesaat,
Dan kembali hanya ada aku, angin sepoi dan deburan kecil ombak-ombak.

Saturday, November 03, 2012

Silent Colonialism


Entah dari mana, sudah agak lama juga melihat tulisan berikut ini diposting dari salah seorang teman di jejaring sosial facebook :

BANGUN tidur anda minum apa? AQUA ? (74% sahamnya milik Danone prsh Perancis) atau TEH SARIWANGI (100% saham milik Unilever Inggris). MINUM SUSU merk SGM (milik Sari Husada yg 82% sahamnya dikuasai Numico Belanda).

LALU MANDI menggunakan sabun LUX dan sikat gigi dengan pasta gigi PEPSODENT (Unilever, Inggris). MAKAN PAGI dengan beras impor dari Thailand, GULA nya jg impor.

SANTAI SEJENAK, usai makan rokoknya Sampoerna (97% saham milik Philip Morris Amerika).......

KELUAR RUMAH naik motor/mobil buatan Jepang, Cina, India, Eropa tinggal pilih. SETIBANYA DI KANTOR: nyalain AC buatan Jepang, Korea, Cina. GUNAKAN komputer dan HAND PHONE ( dengan operator Indosat, XL, Telkomsel semuanya MILIK ASING: Qatar, SingapurA, Malaysia).

KALAU BELANJA di CARREFOUR (punya Perancis) kalau begitu KE ALFA (75% sahamnya Carefoure). BAGAIMANA DENGAN GIANT...? Ini punya Dairy Farm Internasional, Malaysia pemilik yg sm dg Hero.

BANGUN RUMAH pakai SEMEN, Tiga Roda Indocement skrg milik Heidelberg Jerman (61,70%). Semen Gresik milik Cemex Meksiko, Semen Cibinong punyanya Holcim (Swiss). Masih banyak lagi kalo mau diterusin. LALU BB andapun buatan Cina, beda tipis sm sy punya buatan Canada.

BANGUN RUMAH pakai SEMEN, Tiga Roda Indocement skrg milik Heidelberg Jerman (61,70%). Semen Gresik milik Cemex Meksiko, Semen Cibinong punyanya Holcim (Swiss). Masih banyak lagi kalo mau diterusin. LALU BB andapun buatan Cina, beda tipis sm sy punya buatan Canada.

MALAM-MALAM ISENG ke CIRCLE K dari Amerika. Ambil ATM di BCA, Danamon, BII, Bank Niaga ah semuanya SudAh MILIK ASING, walaupun namanya msh Indonesia.

dan tulisan selanjutnya

HANYA KORUPTOR YG ASLI INDONESIA

Namun bukan soal korupsi yang jadi perhatian saya, tulisan diatas mengingatkan saya betapa mengerikannya sistem demokrasi, sistem ini membuat seorang Individu (kapitalis) dapat menguasai apa saja selama dia memiliki modal (kapital). Dan orang yang memiliki kekuasaan akan tetap mempertahankan atau membesarkan kekuasaanya, sehingga orang-orang yang terlahir dengan tidak memiliki kekuasaan akan tidak punya kesempatan dan akan terlahir sebagai budak mereka.

Klo dulu penjajahan dilakukan oleh negara-negara kini penjajahan dilakukan oleh individu kepada individu lainnya. Seperti dalam film james bond terbaru, "sky fall", musuh kita semakin tidak jelas, siapa saja bisa menjajah siapa saja selama dia punya modal (kapital).

Dan mungkin tanpa saya sadari, saya sudah menjadi salah satu budak mereka.


Zakat dan Kepedulian


Munurut blog ini http://www.wahyu-winoto.com/2011/09/zakat-dalam-konteks-agama-dan.html, salah satu hikmah dari berzakat adalah mewujudukan solidaritas sosial, rasa kemanusian dan keadilan, ukhuwah islamiyah, persatuan ummat, dan pengikat batin antara yang kaya dengan yang miskin.

Dengan makin maraknya lembaga-lembaga zakat, memudahkan kita dalam berzakat. Mau zakat sekarang tinggal transfer. Namun saya menjadi bingung dimana letak kepeduliannya? Solidaritasnya? Rasa kemanusiaanya? Saya khawatir malah yang timbul ketidak-pedulian. Malah saya khawatir akan menumbuhkan pikiran-pikiran seperti ini, “Pokoknya saya sudah transfer, saya sudah berzakat, sudah membersihkan harta saya”, “Tidak peduli sama lembaga zakat mau dipake apa?”, malah kalau sudah parah bisa seperti ini “Zakat nih ribet amat transfer-transfet tiap bulan/tahun, saya bikin standing-instruction aja tiap bulan/tahun langsung diautodebet dari rekening saya”. Jadi hilang kepeduliannya, yang ada malahan keangkuhan.

Namun di sisi lain, sangat tidak dianjurkan untuk melakukan pembagian zakat sendirian. Seringkali malah mengakibatkan kerusuhan yang pernah dalam beberapa kasus bahkan hingga meregut korban jiwa.

Jadi bagaimanakah sebaiknya?

Bagaimana kalau motor dilarang?


diambil dari profil picture twitter @b2windonesia

Saya bukan benci dengan motor, saya hanya benci dengan prilaku pengendara motor yang suka seenaknya di jalanan. Pasti anda berpikir “Ah kan ga semua pengendara motor seperti itu...”. Dulu juga saya pengendara motor. Dulu juga saya berpikir seperti itu. Tapi coba kita berhenti sejenak, dan melihat lagi dengan jujur kedalam hati kita. Apakah benar masih seperti itu?

Saya merasa menjadi minoritas pada saat saya mematuhi aturan lalu lintas, mulai dari dikloaksonin, dimaki, ditabrak, disenggol dan masih banyak lagi. Kalau ditekan seperti itu terus-menerus lama-kelamaan seseorang akan berubah juga. Sebelum saya terpengaruh dan berubah, saya mengambil langkah drastis. Saya memilih untuk naik sepeda.

Sekedar info, ini diambil dari http://www.worldlifeexpectancy.com/country-health-profile/indonesia. Kematian akibat kecelakaan kendaraan bermotor mencapai 48,074 pertahunnya (data tahun 2010) yang artinya 134 orang meninggal perharinya akibat kecelakaan bermotor, dan menurut Prof. Dr. Danang Parikesit, Senior Researcher Transport Planning And Financing Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, di http://www.jddc-online.com/?p=51 70 persennya adalah akibat sepeda motor.

Menurut saya ini sudah parah. Harus ada suatu perubahan, harus ada tindakan yang tegas, harus ada suatu terobosan. Jika dibiarkan ini hanya akan memperparah. Aturan sudah ada hanya saja pelaksanaannya yang belum tegas.