Monday, January 07, 2013

Kompleksitas Hidup

Hal terbaik yang terjadi pada saat sakit adalah menyadari betapa tingginya harga sebuah kesehatan. Mata cetot-cetot seperti mau keluar, otot dan sendi linu-linu, rusuk seakan ditindih oleh beban yang sangat berat, tenggorokan yang susah menelan, kepala cenat-cenut setiap bergerak dan badan yang demam tinggi melemahkan seketika tubuh yang ingin produktif.

Ada yang bilang kalo disease (penyakit) merupakan akronim dari the body is not in ease. 75% penyakit kita berasal dari pikiran. Diawal tahun ini mungkin memang banyak yang saya pikirkan. Mulai mobil yang rusak, rumah yang rusak, kerjaan yang terlihat seperti impossible untuk diselesaikan dan thesis yang harus dikerjakan dengan pembimbing yang benar-benar payah, dan masih banyak lagi. Akumulasi semuanya mungkin membuat saya tertekan dan menifestasinya berupa penyakit.

Hidup yang terlalu cepat, menuntut kita semakin complex sehingga terkadang menyulitkan diri kita sendiri. Andai saya tidak memiliki mobil, andai saya tidak kuliah, andai saya mengambil rumah yang kecil-kecil saja. Semua keputusan yang saya ambil, seiring dengan waktu membuat saya terjerumus semakin dalam ke dalam lembah kompleksitas kehidupan.

Hasilnya kita jadi lupa, kita jadi tidak merasa, hari-hari terlewat begitu saja seakan sudah seharusnya. Kita jadi tidak bersyukur, kita tidak menapaki kehidupan itu sendiri. Padahal hidup itu indah, hidup itu wonderful.

Oleh karenanya mulai hari ini hingga 30 hari kedepan, saya akan mencoba menulis betapa indahnya hidup ini setiap hari. Semoga hal ini menjadi pengingat saya, dan membuat saya selalu tetap bersyukur setiap harinya.

No comments:

Post a Comment