Thursday, August 30, 2012

GOPRO flatlens for underwater


Sesuai janji pada postingan sebelumnya, gw akan menjelaskan cara gw membuat flat lens gopro sendiri. Sekarang flatlens ini udah gw remove dari casing gopro gw. Sekarang gw sudah pake dive housing yang bawaan Gopro sendiri.

Ini penampakkan Dive Housing GOPRO :


Jadi untuk penggunaan dalam air atau underwater, kamera GOPRO membutuhkan underwater housing yang berlensa datar. Lensa datar (flat lens) dibutuhkan agar gambar yang dihasilkan lebih tajam. Berikut perbandingan antara keduanya :



Underwater housing berlensa datar ini banyak dan beragam jenisnya, harganya pun bervariasi, mulai dari $50 sampe ada yang berjuta-juta rupiah. Saat ini gw menggunakan dive housing keluaran GOPRO sendiri, karena ini yang paling murah (Rp 650.000,-). Yang lebih mahal banyak, beberapa bahkan ada yang bisa dipasangkan red filter agar warna hasil jepretan lebih cerah.

Sebelum memiliki dive housing, gw mencoba membuat flatlense sendiri seperti yang telah banyak dijelaskan di video-video di youtube (keyword: DIY GOPRO flat lens). Beginilah penampakkan flatlens housing milik saya, hasil oprek-oprek iseng-iseng :



Bagaimana penampakkanya? Kata bini gw sih menyeramkan, kek kudis atau kurap gitu. Hahahaha… Namun hasilnya tidak mengecewakan. Satu hal yang mengecewakan adalah vignette hitam di sekeliling pinggir gambar hasil jepretan. Hal ini diakibatkan karena saya menggunakan lensa yang kecil. Kalo ingin mencoba untuk membuat ini, pastikan gunakan lensa/kaca yang lebar, karena lensa bawaan GOPRO merupakan lensa lebar (wide lens). Berikut beberapa hasil screenshot videonya waktu ke Lombok.




Pada dasarnya ada banyak cara utk membuatnya, namun prinsipnya tetep sama, seperti mata manusia akan lebih jelas melihat underwater jika menggunakan lensa datar. Hal ini dikarenakan lensa bola mata kita juga cembung sama seperti lensa GOPRO.

Berikut cara gw membuatnya,

Bahan-bahan :
1.       Kaca/lensa datar yang cukup lebar (gw pake lensa dicapac utk pocket camera sebelumnya)
2.       GOPRO casing standard
3.       Silicon
4.       Dudukan kaca (nah ini bisa tricky, bisa macam-macam, susah juga menjelaskannya, banyak yang menggunakan tutup botol susu, botol parfume, gw sendiri pake cangkir-cangkiran anak gw)
5.       Gergaji kecil, cutter dan amplas

Berikut yang gw lakuin,
1.       Gunakan gergaji, cutter, amplas utk membuat dudukan lensa, pastikan fit dengan bulatan hitam lens holder GOPRO pada casing GOPRO.
2.       Paskan lensa, pastikan lensa Bersih, dan tak ada sesuatu yg tertinggal antara lensa datar dengan lensa cembungnya
3.       Lem sekeliling celah dengan silicon
4.       Selesai



Ini bukan yang terbaik, dan mungkin sangat buruk, namun setidaknya dapat memberikan gambaran dan inspirasi untuk membuat yang lebih baik lagi. Gw yakin diluar sana banyak yang bisa bikin lebih baik dari gw. Selamat Mencoba!

Monday, June 25, 2012

Mainan Baru: GOPRO

Kali ini gw mau share sedikit tentang mainan baru, hehehehee… Mainan barunya adalah kamera serbaguna untuk outdoor sport merk GOPRO. Alasan beli: pengen kamera underwater untuk freediving yang murah dan mudah digunakan, sederhana dan tahan kedalaman freediving dan sudah all in sama casingnya.

Kebanyakan kamera underwater mentok di kedalaman 10 meter, untuk bisa lebih dalam lagi kamera biasa dengan underwater hoising juga bisa namun ya itu harganya mahal banget. Contoh Canon G12 utk kameranya aja bisa 5 jutaan, belum lagi casingnya bisa 2 jutaan total 7 jutaan. Underwater Pocket camera 10 meteran harganya 3 jutaan, mau lebih dalem harus beli casing lagi. Intinya sih mau dapet kamera bagus bisa photo underwater murah. Alhasil terpilihlah GOPRO.

Namun bukan berarti GOPRO sempurna, justru kamera-kamera yang lain itu punya banyak kelebihannya. Yang paling terasa adalah GOPRO lensanya fisheye, wide dan fix ga bisa diganti-ganti. Sedangkan banyak kamera lain yang lensanya ga fisheye dan bisa diganti makro. Gunanya apa makro? Gunanya buat foto mahluk laut nan imut dan lucu-lucu seperti nudibranch, nemo, pigmie dan masih banyak lagi.

Kekurangan yang lain adalah manualnya yang jelek banget, ga lengkap, minim gambar, dan menuh-menuhin dus sampe dibikin 4 bahasa. Beberapa kekurangan manualnya adalah ga ngasih gambar cara buka battery, ga ngasih tahu bagaimana pertama kali memulai, bagaimana buka casingnya? (waktu beli camera sudah di dalam casing), apakah battery harus di charge terlebih dahulu? berapa lama? bagaimana masang battery? ga ada gambarnya di manualnya, ga ngasih tahu harus pake flat lens utk underwater, jadi harus beli casing underwater lagi, untuk apa include underwater casing ampe tahan kedalaman 50 meter klo akhirnya harus beli lagi dive casing, ini karet warna putih buat apaan? dan masih banyak lagi kekecewaan lainnya.

Namun semua kekecewaan itu terbayar setelah melihat video-video di youtube dan forum-forum bagaimana orang-orang menggunakan GOPRO. Forum-forum tersebut menunjukan penggunaan kamera ini tidak terbatas, unik-unik dan keren-keren. Hanya imajinasi dan kreativitas yang membatasinya. Contoh beberapa hasil kreasi para pengguna gopro bisa dilihat di youtube atau forum-forum GOPRO.

Beberapa yang sudah pernah gw liat adalah: mount ke Eggtimer untuk bikin timelapse, steady cam mount, handgrip mount, 360 degree helmet mount, di pasang di RC (car, aeroplane, copter), dipasang di pisau untuk demo masak, infra red untuk night vision, monopod, tripod, wrist mount, chest mount, flat lens untuk under water, flat lens dengan red/uv filter, dll. Yang lebih keren lagi semuanya itu yang gw liat di youtube adalah versi Do It Yourself (DIY). Jadi bisa bikin-bikin sendiri di rumah. Belum lagi mounting bawaan paketnya juga keren-keren. Ada vented helmet strap mount, memungkinkan kita memasang kamera di helm sepeda. Head strap mount, memungkinakn kita memasang di kepala, berguna banget saat snorkeling atau renang. Curved adhesive mount, pasang di helm atau dimana aja yang permukaannya melengkung (curved), kalo gw malah di pasang di dashboard mobil secara dashboard mobil gw permukaanya melengkung. Flat adhesive mount, untuk pemsangan di permukaan yang rata., dan lainnya.

Saran gw beli HD HERO 2, gambarnya lebih bagus, dua kali lebih tajam dari HD1, tajem banget. Karena harga jauh murah dan gw pikir ga perlu fitur2 wifi yg fancy itu ya jadinya gw plih hero 1 aja. Ternyata yg hero 2 gambarnya jauh lebih tajem. Nyesel juga beli Hero 1 tapi ya duitnya cuma ada segitu mau gimana lagi. Rencana ke depan mau bikin flat lensnya sendiri, kalo beli mahal euy. Nanti hasil jepretan dan cara bikin flat lens ala Irvan akan gw posting di sini.

Hasil Jepretan GOPRO:

GOPRO Skeleton Housing

My cubicle with my laptop

Mba Sarah sedang foto orang ganteng

Funbike bareng teman-teman kantor

"Life is like riding a bicycle. To keep your balance you must keep moving" - Albert Einstein

Jembatan Semanggi


Untuk sementara hasil video ga diupload dulu karena internetnya lemot! Next time gw upload video bersama hasil foto-foto di Lombok, hasil utak-atik flat lens project.

It is not camera, it is GOPRO! LETS GOPRO!

Monday, June 04, 2012

Pulau Perak, Kepulauan Seribu

Sedikit sharing mengenai perjalanan saya bersama komunitas freedive LFD. Lokasinya adalah Pulau Perak, di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu, Jakarta. Berangkat dari Muara Angke 17 May 2012 Naik boat ojek sampai ke pulau paling terakhir adalah Pulau Harapan (diperjalanan mampir dulu ke pulau pramuka, kelapa, panggang). Dari sini naik kapal nelayan ke Pulau Perak.

Pulau Perak adalah pulau kecil terletak disebelah Pulau Putri. Hanya ada satu rumah nelayan dipulau yang tidak terlalu besar ini. Di pulau ini gw & teman2 LFD, nenda 3 hari 2 malam, snorkeling-snorkeling keliling pulau dan latihan freediving.

Yang menarik dari pulau ini adalah, karena masih sepi penduduk dan pendatang, kelestarian habitat bawah lautnya masih terjaga. Di pulau ini gw menemukan penyu, pipe fish, lip fish, parrot fish, bat fish, clownfish(nemo) nudibranch, dan ikan-ikan lainnya beserta coral-coral dan anemon.

Total biaya yang dikeluarkan cukup Rp 200,000.- saja!

Langsung saja foto-fotonya: