Tuesday, April 05, 2016

Camping V : Bumi Perkemahan Mandalawangi Cibodas


Hingga jumat malam sang isteri tercinta masih meragukan niat saya utk camping keluarga. "Jadi besok camping?". Maklumlah, tdk spt camping2 sebelumnya, dimana saya dan dia telah mempersiapkan semuanya dari jauh2 hari. Camping kali ini trkesan dadakan (bukan tahu bulat). Seminggu sebelumnya saya selalu pulang malam kadang sampe jam 11 malam dan setiap hari menggunakan sepeda. Bahkan hari jumat terakhir sebelum camping masih saja pulang setelah magrib.

Akhirnya packing sebentar, cek ini-itu dan sabtu pagi pun kita berangkat menembus macetnya jalur puncak. Mulai berangkat sekitar jam 10 pagi dan sampai di Cibodas jam 15.00 sore. Tanya sana sini, salah masuk gerbang berkali-kali akhirnya sampai juga di bumi perkemahan Mandalawangi Cibodas (ini bukan padang edlewis alun-alun Mandalawangi yang dipuncak gede itu ya).

Bumi Perkemahan Mandalawangi sendiri terletak di Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan, Cipanas, Cianjur. Topografi lapangannya bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian 1.275 m dpl, bersuhu udara 17 - 27 derajat celcius (wiki). Untuk menuju lokasi, Jika anda beranjak dari jakarta atau bogor dengan berpatokan melewati puncak pass ( Mesjid atta'aun) - terus menuju arah cipanas dan berhenti di simpang tiga Cimacan belok ke arah kanan menuju kebun raya Cibodas (wiki). Nah Bumi Perkemahan Mandalawangi Cibodas ini letaknya berseberangan dengan kebun raya, bersebelahan dengan kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.



Tempat yang luas dan topografi yang bergelombang dan berbukit-bukit, membuat jarak antara tenda terkesan cukup jauh, sehingga walau tempat ini ramai dikunjungi tidak terasa padat dan ramai. Suasana senyap masih bisa dirasakan. Tidak hingar bingar. Udara yang dingin menjadi daya tarik tersendiri. Kami akui camping kali ini adalah yang paling dingin diantara tempat-tempat camping lainnya yang pernah kami kunjungi. Walau begitu Ifa yang masih anak-anak tetap merasa nyaman. Hanya dengan bermodalkan sleep pad tiup merk st*tic V dan sleeping bag abal-abal saya masih bisa tidur nyaman di atas hammock semalaman. Ini kali ke dua saya tidak tidur didalam tenda melainkan diatas hammock.

Anak-anak akan sangat menyukai camping disini. Terdapat danau yang cukup luas untuk berperahu ria dan memberi makan ikan-ikan didalamnya, jalur light tracking menuju air terjun, gerbang depan yang dibuat seolah-olah seperti pohon besar, jembatan berbentuk terowongan yang dibagian luarnya dibangun menyerupai dinosaurus/komodo, lapangan yang luas untuk anak-anak berlarian dan sungai kecil untuk anak-anak bermain air. Tidak jarang juga pengunjung lain yang membawa serta anak-anak mereka sehingga mereka (anak-anak) bisa saling berkenalan dan bermain bersama.

Jalan menuju lokasi
Jalur Puncak dan sedikit jalan kecil. Semuanya sudah aspal. mobil sedan pun bisa lewat. Yang perlu diwaspadai adalah jadwal buka-tutup jalur puncak dan kemacetannya.

Parkiran
Parkiran bertempat didepan lokasi perkemahan. sebenarnya tidak jauh namun untuk menuju perkemahan, setelah pos tiket kita harus naik satu bukit dulu sebelum turun kembali ke lokasi perkemahan. Cukup melelahkan jika anda membawa barang yang cukup banyak atau bolak-balik ke mobil berkali-kali. Tipsnya bawalah barang seringkas mungkin sehingga tidak perlu bolak-balik. Area parkiran cukup luas, juga merupakan tempat parkir untuk yang ingin mengunjungi kebun raya.

MCK
Baik sekali, cukup bersih karena ada petugas yang menjaga dan membersihkan. Kamarnya cukup banyak. Air juga melimpah. Kekuranganya biaya ke MCK ini diluar biaya tiket masuk. Jadi anda harus membayar setiap kali menggunakan MCK ini.

Biaya
Tiket masuk area Kebun Raya, Tiket masuk perkemahan, Parkir Mobil dan MCK

Warung
Terdapat warung-warung kecil di dalam area perkemahan yang menjajakan bandrek dan Indomie.

Interesting site
Terdapat Danau, Treking ke Air Terjun, Jembatan/Terowongan Dinosaurus/Komodo, Gerbang depan, Lapangan ditengah danau, aliran sungai-sungai kecil.

Berikut foto-foto saat kami berkemah disini (klik untuk memperbesar foto) :



Ingat jangan pernah lupa untuk selalu bawa pulang kembali sampah kita. Bayangkan jika satu keluarga dalam satu hari camping meninggalkan satu kantong plastik sampah akan berapa banyak sampah yang ada dalam setahun jika satu hari tempat ini dikunjungi 10 keluarga saja? Walau bisa dibakar tetap akan ada yang tersisa. Lagipula sistem penangan sampah dengan membakar juga mencemari udara gunung yang bersih. Mari kita budayakan bawa pulang kembali sampah kita sehingga nantinya anak-cucu kita masih ada tempat untuk bercamping ria.

Saturday, April 02, 2016

Camping IV : Gunung Bunder Again But Another Campsite

Lima belas Mei dua ribu lima belas, waktu menunjukkan sudah pukul 12 siang dan hujan pun tidak memperlihatkan tanda-tanda akan berhenti. Sejak pukul 10 pagi ini kami disini. Berputar-putar mencari tempat yang cukup enak, banyak pohon dan sepi untuk berkemah. Namun sepertinya itu sia-sia. Weekend kali ini tampak rombongan club-club motor dan anak-anak sekolah bahkan beberapa perkumpulan pemuda-pemuda dari salah satu partai politik juga ingin menikmati dinginnya Gunung Bunder. Memang lokasi ini terkenal sangat ramai pada akhir pekan. Mulai dari yang sekedar piknik, berkemah, hingga shooting film/sinetron. Akhirnya kami menyerah dan berhenti di parkiran dekat orang yang sedang shooting Sinetron Arjuna.

Sudah habis dua bungkus nasi padang dan hujan pun masih deras. Sudah jauh-jauh datang ke tempat ini, rasanya pantang bagi saya untuk pulang kembali. Akhirnya dengan bermodalkan payung saya dirikan tarp kuning. Satu-persatu mulai dipasang. Setelah itu tenda, kemudian tarp hitam. Akhirnya para hammock pun bertengger di pohonnya masing-masing.

Camping kali ini berlokasi di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak Desa Gunung Bunder II, tidak berapa jauh dari lokasi sebelumnya Curug Cihurang. Jika anda kesini melalui Ciampea, anda akan menemui gerbang, kemudian setelah gerbang tepat disebelah kiri anda akan terlihat deretan pohon pinus yang cukup rapat ditanah lapang. Itulah bumi perkemahannya. Kami mendirikan tenda di bagian atas punggungan yang cukup tinggi.




First Gate (Google streetview)


Ticketting Gate (Google streetview)

Walau diwarnai dengan hujan yang tiada henti, air yang masuk ke tenda baik rembesan dari bawah maupun dari samping tenda, camping kali ini tetap berkesan. Pemilihan campsite yang tidak mudah yang membuat kami harus berkompromi. Namun semua itu terbayarkan saat melihat-lihat di sekitar perkemahan menikmati keindahan alam Desa Gunung Bunder. Kali ini juga merupakan pengalaman pertama saya tidur bermalam diatas hammock semalaman penuh. Sayangnya keindahan itu sedikit dicederai oleh perlakuan para kru sinetron yang merusak alam dengan membuang sampah nasi bungkus sembarangan di area kawasan ini. Bahkan sempat teramati tumpahan solar dan oli dari mesin diesel mereka. Belum lagi suara mesin diesel yang cukup mengganggu kami menikmati suasana alam yang hening.

Parkiran
Sangat luas dan cukup dekat dengan lokasi perkemahan. Anda tidak akan direpotkan dengan berjalan jauh-jauh dari lokasi parkiran menuju tenda. Bahkan kami masih bias melihat posisi mobil kami dari tenda.

MCK
Sangat buruk, tidak terawat, Kemungkinan disebabkan air yang tidak mengalir terus menerus dan membludaknya pengguna akibat aktivitas pengambilan gambar sinetron Arjuna. Tidak hanya digunakan olah para kru namun juga digunakan oleh para pengunjung yang ingin melihat artis idola mereka.

Biaya
Kami hanya membayar biaya masuk.

Mushola
Terdapat mushola yang cukup baik sebenarnya, sayangnya pada saat kami kesana, mungkin karena mck yang tidak memadai jadi teramati sepertinya ada yang buang air kecil di area berwudlu. Sangat disayangkan.

Sampah
Sama seperti camping-camping sebelumnya, pengelolaan sampah masih kurang, hanya dikumpulkan dan dibakar. Sepertinya bawa kembali sampahmu masih belum menjadi budaya atau kewajiban. Tidak seperti di jalur pendakian yang cukup ketat aturanya.

Jalan menuju lokasi
Jalannya cukup baik, sudah aspal walau banyak berlubang. Saat berbelok masuk parkiran berubah menjadi jalanan berbatu namun masih oke untuk dilalui. Teramati beberapa mobil sedan parkir disini. Mungkin milik para artis sinetron.


Jalan masuk parkiran sedikit berbatu (Google streetview)


Convenient store/warung
Terdapat beberapa warung dibagian dalam di pinggiran lokasi perkemahan di pinggir tebing, sehingga memiliki pemandangan yang indah. Sayangnya warung ini tidak buka setiap saat, hanya buka saat ramai saja. Namun jangan khawatir setiap pagi dan sore hari akan ada Ibu-Ibu yang menjajakan jajananya mengunjungi setiap tenda yang ada (dengan sedikit memaksa, hehehe…). Selain itu kurang dari satu kilometer dari gerbang anda sudah bisa menemukan convenient store (Alfam*rt/Indom*rt).

Interesting site
Tidak ada site khusus yang menarik selain tempat perkemahan itu sendiri. Deretan pohon pinusnya cukup rapat menarik untuk dijadikan tempat foto-foto. Terdapat sungai kecil dimana anak kecil dapat bermain-main air disini. Namun harus tetap waspada dari pacet.

Enjoy The Photos! Just click it to enlarge.